Web Accessibility Primer

A presentation at UXiD Bandung Meetup in March 2018 in Bandung, Bandung City, West Java, Indonesia by Halida Astatin

Introduction to accessibility, targeted towards the youth UX community in Bandung, Indonesia.

Buzz and feedback

Here’s what was said about this presentation on social media.

Pemateri pertama Mba Halida pic.twitter.com/8dVjrsA1r5
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
Pembahasan sekarang tentang Accesibilty nih. Jadi apa itu aksesibilitas? Intinya bagaimana "sesuatu" (devices, services, etc) itu dapat diakses.
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
Setelah memahami tips and trick baik sebagai desainer atau developer, ada sedikit cerita tentang Inklusif Desain.

"Design for the Extreme User, and make the Average user Superhuman"
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
Jadi membuat produk yang aksesibel itu tidak akan membuat teman-teman yang normal menjadi susah dan produk kita menjadi jelek kok. Malah kita bisa membantu hidup teman-teman disabel.
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
Materi hari ini ditutup dengan quotes :

"Acessiblity is not possibility, but responsibility"
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
Halo jangan lupa hari ini kita Meetup :)
Buat yang sudah RSVP jauh jauh hari, kita sudah buka registrasi peserta ya. pic.twitter.com/Y2hVnEx30S
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
1. Jangan cuman pake warna untuk nandain kondisi benar atau salah gitu. Bisa ditambah dengan gunakan text dan icon agar mempermudah teman-teman yang low vision atau buta warna
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
2. Selain jangan cuman pake warna, jangan lupa juga difikirkan kontras warnanya. Walau sekarang lagi trend yang light greyish diatas background putih, ada teman-teman yang low vision yang nanti bisa kesusahan
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
3. Sediakan Visual Cue! (Visual cue itu, yang memberikan tanda sebuah elemen sedang di fokuskan)
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
4. Clear sama form kita, tetap kasih area biar orang dengan kognitif yang kurang bisa tahu dimana mereka harus "ngeklik" gitu

5. Masih nyambung sama yang sebelumnya, place holder dan label perlu tetep ada biar jelas.
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018
6. Jangan pernah menyembunyikan aksi dibalik hover. Karena ada tools yang membantu teman-teman disabel untuk akses web, dan bisa saja aksi tersebut tidak terdeteksi oleh tools tersebut.
— UXID Bandung (@uxidbdg) March 31, 2018